POST TEST
Rabu, 21 November 2012
PRE TEST
Demo Mahasiswa
Kamis, 08 November 2012
Pengertian — Unjuk rasa atau demonstrasi (“demo”) adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah, atau para buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun unjuk rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.
Penyebab — Segala segi bisa menjadi penyebab adanya demo. Mereka bisa datang dari mana saja. Apa dari lingkungan itu, atau dari jauh yang sebenarnya mereka tidak mengetahui sumber dan akar masalahnya. Tapi itu tak penting. Yang penting mereka datang berbondong bondong dengan berteriak, telanjang dada, dengan gegap gempita. dengan membawa segala, dan pulangnya mereka dapat amplop.
Demo yang baik — Tidak melakukan tindakan anarkis, Demo yang damai tentunya, yang tidak memacetkan jalan, yang tidak menimbulkan kericuhan, yang unik kreatif dan menghibur. Yang dapat meminimalisir rasa kerugian dan korban jiwa.
Tanggapan yang diinginkan — Untuk sekarang ini saya mengharapkan Indonesia mampu untuk berdemo secara damai tanpa harus menimbulkan kericuhan dan adanya timbul korban jiwa.
Solusi — Pemerintah harus menghimbau masyarakat dalam berdemo/ berunjuk rasa, dan tingkatkan keamanan apabila terjadi demonstrasi, dan dari masyarakat sendiri harus sadar bahwa berunjuk rasa secara anarkis pun tidak akan membuahkan hasil apapun yang ada justru banyak kerugian yang di dapat dan adanya korban jiwa.
Peranan PEMUDA di MASYARAKAT
Peranan pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :
- Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
- Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
b. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan menjadi :
- Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
- Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
- Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
KESIMPULAN
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini.
Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66 dengan masing-masing ciri khasnya.
Definisi PEMUDA
Jika berbicara tentang pemuda maka yang akan terpikir ada dua hal, yaitu pertama dari segi usia pemuda dapat dilihat dari perkembangan psikologis. Secara psikologis pemuda lebih identik dengan remaja dan dewasa awal. Pada tahap perkembangan ini manusia mempunyai sikap yang lebih memberontak, penuh dengan inisiatif, kreatif, cenderung antikemapanan, dan penuh dengan segala intrik yang bertujuan untuk membangun kepribadian. Kedua lebih kepada jiwa yang dimilikioleh orang yang bersangkutan. Pemuda tidak lagi dibatasi oleh usia dan perkembangan psikologis.
Pemuda lebih dilihat pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang. Jika orang tersebut memiliki jika yang suka memberontak, penuh inisiatif, kreatif, antikemapanan, serta ada tujuan lebih membangun kepribadian, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai pemuda. Acuan yang kedua inilah yang pada masa lalu digunakan, sehingga pada saat itu terlihat bahwa organisasi pemuda itu lebih banyak dikendalikan oleh orang-orang yang secara usia sudah tidak muda lagi, tetapi mereka mempunyai jiwa pemuda. Oleh sebab itu kelemahan dari pemikiran yang kedua itu organisasi kepemudaan yang seharusnya digunakan sebagai wadah untuk berkreasi dan mematangkan para pemuda dijadikan kendaraan politik, ekonomi, dan sosial untuk kepentingan perorangan dan kelompok. Berdasarkan dua pemikiran tersebut, maka timbul pertanyaan untuk mendefinisikan pemuda itu sebaiknya yang mana, didasarkan pada usia atau pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang ?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, dapatlah dilihat dari berbagai sudut. Perkembangan psikologis memang melihat pemuda didasarkan pada tugas perkembangan seseorang. Pemuda ditinjau dari perkembangan psikologis diwakili oleh remaja dan dewasa awal. Usia berkisar antara 10 sampai 24 tahun (WHO). Sedangkan United Nations General Assembly melihat pemuda adalah individu yang berusia antara 15 sampai 24 tahun. Definisi dari UNGA sama dengan definisi yang diberikan oleh World Bank. Sedangkan National Highway Traffic Administration memberikan batasan pemuda berusia antara 15 sampai dengan 29 tahun. Berdasarkan definisi pemuda ditinjau dari usia dapat dilihat bahwa individu yang berusia diatas 15 tahun dan dibawah 30 tahun. Jika melihat usia, maka pemuda terbagi ke dalam dua fase yaitu fase puber berusia antara 10 sampai 21 tahun, dan fase kedua dewasa awal berusia antara 21 sampai 35 tahun.
Selain didasarkan pada usia pemuda juga dapat dilihat dari sifat/jiwa yang mengiringinya.
1. Selalu ingin memberontak terhadap kemapanan. Hal ini lebih disebabkan karena pada usia ini seorang pemuda sedang mencari identitas diri. Keinginan untuk diakui dan ingin mendapatkan perhatian mendorong pemuda untuk berbuat sesuatu yang ”tidak biasa-biasa saja dan sama dengan yang lain”. Ditinjau dari sisi positif perilaku ini akan memunculkan kreatifitas, akan tetapi disisi lain akan muncul penentangan dari pihak lain khususnya pihak orang dewasa yang sudah mapan.
2. Bekerja keras dan pantang menyerah. Sifat kedua ini berhubungan erat dengan sifat pertama. Kerja keras dan pantang menyerah inilah yang mendorong pemuda berlaku revolusioner. Perilaku revolusioner inilah yang memunculkan anggapan bahwa pemuda itu tidak berpikir panjang sehingga akan berpotensi untuk menimbulkan konflik baik itu dengan sesama pemuda maupun dengan orang tua.
3. Selalu optimis. Sifat ini sangat menunjang sifat kerja keras dan pantang menyerah. Sifat optimis ini akan mendorong pemuda selalu bersemangat berusaha untuk mencapai cita-citanya.
Berdasarkan dua tinjauan tersebut, mendefinisikan pemuda itu tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena tidak hanya dari sisi usia bahwa seorang individu dikatakan muda, akan tetapi juga harus ditunjang oleh sifat/jiwa yang berbeda dengan golongan usia lainnya. Seseorang yang berusia muda belum tentu dapat dikatakan pemuda jika sifat/jiwanya tidak mencerminkan seorang pemuda. Demikian juga sebaliknya seseorang yang sudah tidak masuk kategori muda secara usia belum tentu tidak mempunyai sifat/jiwa seperti pemuda pada umumnya. Untuk lebih mudahnya definsi pemuda haruslah didasarkan pada usia yaitu usia antara 13 sampai 35 tahun dan harus mempunyai sifat/jiwa pemberontak, pekerja keras, pantang menyerah, serta selalu optimis.
Hubungan Permasalah dalam Keluarga dan Masyarakat
Kamis, 11 Oktober 2012
Hubungan permasalahan dalam keluarga dan masyarakat
Keluarga Ideal
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
Bentuk keluarga mempunyai arti penting dan menentukan bagi interaksi antar komponen keluarga. Keberadaanya akan banyak dipengaruhi pola pikir dan nilai yang berkembang dalam interaksi dengan liingkungannya, kan bermakna bila semua sadar akan posisi dan perannya
Menurutku sebuah keluarga adalah satu tim yang harus identik dengan Kebersamaan, Cinta dan Kasih Sayang, serta Kesejahteraan anggota didalamnya baik secara lahiriah atau batiniah
Keluarga itu harus benar-benar bisa menjadi sandaran maka dari itu menurut aku keluarga itu harus bersifat fleksibel dan tidak harus monoton terhadap norma tapi menimbang segi logika, kemudian mengadakan sistem kebebasan yang bertanggung jawab *kayak negara gitu ada sistem otonomi daerah.
Keluarga itu penuh dengan cinta kasih dalam arti universal kita mampu menerima orang lain baik dari kelebihan yang ia miliki maupun kekurangan seseorang, sebuah quote by anonim yang sering banget kita dengar yaitu "cinta mengajarkan kita untuk menyayangi orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna". ketika sebuah keluarga mengenal cinta dan kasih maka tidak adak lagi perbedaan yang di lihat sebagai konflik melainkan perbedaan merupakan pengetahuan.
Keluarga itu harus terbuka, berusaha memecahkan masalah secara bersama sesuai dengan nilai yang dianut dalam pancasila yaitu kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan. keterbukaan mengajarkan kita untuk menerima sesuatu dengan baik, dan menanamkan nilai kepercayaan.
Keluarga itu harus saling menghargai dan memaafkan, dimana dua sifat yang sangat sulit diterapkan ini merupakan kunci akhir dalam pentingnya keutuhan, dimana menghargai mengajarkan kita untuk memahami jika semua orang memiliki jalan pikir masing-masing, dan memaafkan mengajarkan kita untuk memaklumi kesalahan yang telah diperbuat orang lain
Keluarga adalah hal yang sangat signifikan dalam hidup sesuai dengan teori Lewin yang menyatakan dimana B=f{p,e} yang berarti tingkah laku seseorang merupakan hasil dari individu dan lingkungan dimana tempat dia berada. Dapat disimpulkan who are you its who your families.
_________________________________________________________________________________
Kesimpulan dari artikel diatas :
Keluarga ideal adalah keluarga yang dimana saling melengkapi, mengerti satu sama lain didalam keluarga tersebut. Yang dimana keluarga tersebut mampu mengendalikan emosi dan melakukan cinta kasih didalam keluarga.
Definisi Individu, Penduduk & Masyarakat
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu selalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Unit terkecil dari masyarakat
Terdiri atas 2 orang atau lebih
Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
Hidup dalam satu rumah tangga
Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
- Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
- Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
- Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
- Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
- Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
- Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
- Sosialisasi antar anggota keluarga.
- Pengaturan jumlah anggota keluarga.
- Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
- Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
- Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
- Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
- Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
- Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
- Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
_________________________________________________________________________________
Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
Kerajinan Batik (Manusia dan Tanggung Jawab)
Jumat, 15 Juni 2012
Tentu saja kita sudah tidak asing dengan kata "Batik" ,
Batik merupakan salah satu hasil budaya bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan. Batik juga sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia, bahkan sudah mendunia dan dikenal oleh banyak negara. Dalam kehidupan nyata, Batik sering dipakai saat kita menghadiri acara-acara resmi seperti menghadiri suatu pesta pernikahan. Di daerah Jawa khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta, kain batik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Batik juga merupakan oleh-oleh khas dari kedua provinsi tersebut. Pada awalnya, batik berakar dari budaya bangsa yang memiliki rasa seni yang tinggi sehingga lahirlah karya-karya putera bangsa yang mewarnai khasanah budaya Indonesia dan telah diakui oleh dunia Internasional.
Namun, tahukah kita bagaimana proses-proses dalam pembuatan batik? Pasti banyak dari kita yang masih belum mengetahui proses-proses pembuatan batik tersebut. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan menjabarkan bagaimana proses pembuatan batik tersebut:
- Nyungging : merupakan proses awal dari pembuatan batik, yaitu proses membuat pola atau motif batik pada kertas.
- Njaplak : merupakan proses kedua dalam pembuatan batik, yaitu proses pemindahan pola dari kertas yang telah dibuat sebelumnya ke media kain sebelum dilakukan proses selanjutnya.
- Nglowong : proses selanjutnya adalah pelekatan malam dengan canting sesuai dengan pola yang telah dijiplak pada kain.
- Ngiseni : yaitu pemberian motif isian pada ornamen utama kain batik tersebut.
- Nyolet : adalah proses pewarnaan/pemberian warna bagian-bagian tertentu dengan menggunakan kuas.
- Mopok : yaitu proses menutup bagian yang dicolet dengan malam.
- Ngelir : merupakan proses pewarnaan kain secara menyeluruh.
- Nglorod : proses penghilangan malam dengan merendam kain pada air mendidih.
- Nyoga : merupakan proses terakhir dalam pembuatan batik, yaitu proses pencelupan kain dengan warna coklat/sogan.
Kegelisahan (Manusia dan kegelisahan)
Selasa, 05 Juni 2012
PENYEBAB KEGELISAHAN
Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
contohnya:
beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain
CARA MENGATASI KEGELISAHAN
mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan..
Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
Harapan (Manusia dan harapan)
HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN DIKARENAKAN ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang balk fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam din manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan clan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bennacani-macant kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisilc/jasmaniah maupun kemampuan betpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pancasila (Manusia dan Pandangan Hidup)
Kamis, 31 Mei 2012
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasilapada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
Namun pada saat ini pandangan masyarakat tentang pancasila, sangatlah cuek dan enggan tidak peduli. Maka dari itu aktualisasi Pendidikan Moral Pancasila harus diterapkan untuk seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya di sekolah dan lingkungan perguruan tinggi saja. Dengan pendidikan moral Pancasila, semua lapisan masyarakat dapat mengenal hidup gotong royong tanpa mengenal Agama juga suku."Di era sekarang gotong royong selalu dihitung dengan materi, sebab masyarakat sudah terbiasa dengan hidup yang bersifat kebendaan. Bahakan pada zaman sekarang ini banyak sekali lapisan masyarakat yang kurang memiliki pengetahan tentang Pancasila. Tetapi kita juga tidak bisa menyalahakan orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang Pancasila. Kita juga harus belajar mengamalkan dan mempraktekan nlai-nlai pancasila dalam setiap aspek kehidupan kita, karena semuanya dimulai dari diri kita sendiri.
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul sekita atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu lama dan terus-menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu ;
∗ Cita-cita
∗ Kebajikan
∗ Usaha
∗ Keyakinan / kepercayaan
Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan . cita-cita aialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tenteram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Cara manusia memandang dan mensikapi apa yang terdapat dalam alam semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Luasnya spektrum pandangan manusia tergantung kepada faktor dominan yang mempengaruhinya. Cara pandang yang bersumber pada kebudayaan memiliki spektrum yang terbatas pada bidang-bidang tertentu dalam kebudayaan itu.
Kota Semarang (Manusia dan Kebudayaan)
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan kota yang dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.
Tahun ini, kota Semarang menginjak usia ke-462. Gambaran budaya apa yang terjadi saat ini? Gedung Lawang Sewu sebagai sebuah “wadah kebudayaan” diharapkan dapat memberikan nilai budaya itu. Pusat Pelestarian Benda Dan Bangunan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) seharusnya memberikan kontribusi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang dalam memberikan pembelajaran masyarakat tentang gambaran budaya kota Semarang masa dahulu sekarang dan yang akan datang.
Representasi budaya bagi masyarakat kota Semarang sangat mendesak. Dinamika masyarakat kota Semarang jika tanpa dilandasi sebuah pilar kebudayaan akan berdampak pada pencitraan kota yang tidak humanis. Program konservasi “urban culture” kota Semarang belum cukup berimbang dengan konsep ekonomi. Kota Semarang sebagai ibukota provinsi seharusnya menjadi ‘architrave’ Jawa Tengah dan mampu sebagai ‘culture trendsetter’ yang mengilhami banyak pihak di berbagai lapisan.
Gedung Lawang Sewu dipandang mampu mewadahi konsep tersebut di atas secara benar. Pusat Pelestarian Benda Dan Bangunan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat menjadi sumber inspirasi masyarakat, jika konsep pemanfataan Gedung Lawang sewu jelas dan terarah melalui pengambilan keputusan yang penuh komitmen dan konsisten, pelaksana lapangan yang super kreatif dan mampu menjabarkan serta mengarahkan konsep kebudayaan urban.
Pemanfaatan Gedung Lawang Sewu sebagai ruang bisnis komersial tidak salah, karena dari bisnis tersebut biaya untuk mendanai pemeliharaan dan perawatan akan diperoleh sepanjang tidak menyimpang dari kaidah-kaidah pemanfaatan benda cagar budaya. Pemanfaatan secara komersial yang tidak mematuhi kaidah-kaidah tersebut justru akan menghancurkan gedung itu sendiri sekaligus menghilangkan nilai budaya yang seharusnya dapat lebih ditonjolkan.
Banyak kegiatan bisnis yang dapat dilakukan tanpa keluar dari kaidah pelestarian bangunan dan situs. Pada bangunan utama depan (A, L type) dapat dijadikan pengelolaan bisnis misalnya shop arcade-mall, convention room, food and beverage, exhibition, special event, balai lelang internasional bagi para antiquarian dan lain-lain. Sedangkan bangunan utama belakang (B, I type) dapat dijadikan “creative house” misalnya school of heritage management, museology, field archaelogy, RMIT (restoration, modification, intervention, transformation), historical architecture, photography, cinematography, film documentary, archives, library, graphic design, semarang redevelopment authority, railways heritage preservation centre, building conservation, music conservatory, cultural preservation studio dan lain-lain.
Bangunan tambahan tengah (C, eks percetakan) dapat dijadikan executive lounge; exclusive resto & bar. Selanjutnya sebagian selasar bangunan A dan B dapat digunakan untuk tempat duduk menikmati kopi atau makan, sedangkan tepian halaman dalam pada sisi luar gedung menjadi food gallery dan ‘driveway’ pengunjung dengan tanpa penambahan bangunan. Dapur di tempatkan pada service area di bagian belakang. Sedangkan untuk menjaga keberlangsungan arah kebudayaan urban melalui event yang digelar digedung atau pun pelataran dalam (inner courtyard) secara rutin dan tematik.
Ketika memikirkan fungsi ruang sepantasnya dipahami “Lawang Sewu sebenarnya”. Gedung Lawang Sewu harus menjadi ruh dan motivator tambahan bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Gedung Lawang Sewu saat ini bukan sekedar warisan budaya (culture heritage) tapi harus mampu menjadi sumber daya budaya (culture resources). Sebagaimana layaknya sumber daya yang lain, seperti: sumber daya alam, manusia, sosial, pengertian sederhana sumber daya budaya secara ekonomik semestinya mampu menjadi kekuatan yang menghasilkan profit. Gedung Lawang Sewu suatu saat akan mampu menghidupi dirinya sendiri bahkan menghidupi lingkungannya.
Sang anak yang ingin bermain dengan Bapaknya (Manusia dan Cinta Kasih)
Jumat, 18 Mei 2012
Sekilas cerita, ada keluarga yang dimana seorang bapak sangat sibuk dengan pekerjaannya dikantor, dari berangkat pagi hingga pulang larut malam dan seorang anak yang selalu menantikan saat - saat untuk bermain dengan sang bapak. anak ini selalu bertanya-tanya kepada ibunya, bapak pulang jam berapa bu? dan ibu selalu menjawab jawaban yang sama "bapak pulang larut nak, karena dikantornya sedang banyak kerjaan" sampai dimana anak itu mulai merasa kesepian karena tidak bisa berkumpul dan bermain dengan sang ayah. Anak itu melihat isi dari tabungannya dirumah dan didapatinya uang. Lalu anak tersebut disuatu malam menunggu pulangnya sang ayah dari kantor.
Saat ayahnya baru pulang, ayah tersebut kaget karena melihat anaknya yang sedang berada di ruang depan dan bertanya "kenapa belum tidur nak , ini sudah larut malam" tapi anak tersebut bertanya "pa, gaji papa sebulan berapa pa?" bapak pun menjawab "400rb/hari, 40rb/jam nak , memangnya ada apa kamu bertanya seperti itu?" anak itu pun langsung meminta uang 5 ribu kepada bapaknya, tetapi bapaknya bilang kalau besok saja, tetapi anak itu pun tidak mau dan bersikeras untuk mendapatkan uang 5 ribu tersebut sampai akhirnya sang bapak marah dan menggentak anak itu.
Pada malam itu juga, sang bapak merasa bersalah karena sudah menggentak anak tersebut dan masuk kekamar anaknya untuk meminta maaf dan bertanya , buat apa uang 5 ribu tersebut dan anaknya pun bilang "aku minta uang 5 ribu untuk membeli waktu papa walau hanya setengah jam saja". setelah mendengar percakapan tersebut, sang bapak merasa terharu dan sangat menyesal karena selama ini tidak pernah meluangkan waktu sebentar saja dengan anaknya.
Dari kisah tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa seorang bapak / ibu yang mempunyai kesibukan dikantor/ dilingkungan sekitar tidak boleh sampai mengesampingkan anaknya, karena sang anak akan merasa kesepian dan iri kepada teman-temannya yang selalu bisa bersama kedua orang tuanya untuk melakukan aktifitas.
Kekerasan dalam Pacaran maupun Rumah Tangga (Manusia dan penderitaan)
Selasa, 20 Maret 2012
Pacaran ? Pacaran pada saat ini sudah menjamur dimasyarakat dari kalangan anak SMP maupun sampai orang kantoran, menurut saya pun ini wajar, karena manusia memiliki daya tarik yang dapat memikat satu sama lain. Tapi terkadang dalam berhubungan, sering kali terjadi kekerasan yang merugikan salah satu dari pihak. Menurut saya ini bukanlah prilaku manusia yang dimana satu sama lain saling menjatuhkan / bertingkah laku kasar apalagi dalam "Rumah Tangga" ataupun "Pacaran", karena orang yang mempunyai ikatan kasih itu seharusnya tidaklah harus melakukan kekerasan. Pacaran maupun Rumah Tangga justru harus menjadi tempat untuk menutupi kekurangan antara pasangan tersebut. Apabila ada pasangan yang melakukan tindakan kasar, sebenarnya disini kita juga dapat melihat bahwa hubungan pasangan tersebut tidak didasari atas kasih sayang. Menurut saya, orang yang melakukan tindakan kasar terhadap kekasihnya itu sama saja sudah melanggar akan hak asasi manusia, mengapa harus ada tindakan kasar? apakah tidak ada jalan lain ? seperti musyawarah atau berbicara baik" antar 1 sama lain?
Adapun bentuk KDRT seperti yang disebut di atas dapat dilakukan suami
terhadap anggota keluarganya dalam bentuk : 1) Kekerasan fisik, yang
mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat ; 2) Kekerasan
psikis, yang mengakibatkan rasa ketakutan, hilangnya rasa percaya diri,
hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dll.
3).Kekerasan seksual, yang berupa pemaksaan seksual dengan cara tidak
wajar, baik untuk suami maupun untuk orang lain untuk tujuan komersial,
atau tujuan tertentu ; dan 4). Penelantaran rumah tangga yang terjadi
dalam lingkup rumah tangganya, yang mana menurut hukum diwajibkan
atasnya. Selain itu penelantaran juga berlaku bagi setiap orang yang
mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau
melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah, sehingga
korban berada di bawah kendali orang tersebut.
Bagi korban KDRT
undang-undang telah mengatur akan hak-hak yang dapat dituntut kepada
pelakunya, antara lain : a).Perlindungan dari pihak keluarga,
kepolisian, kejaksaan, pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak
lainnya maupun atas penetapan perintah perlindungan dari pengadilan ;
b).Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis ; c). Penanganan
secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korban ; d).Pendampingan oleh
pekerja sosial dan bantuan hukum ; dan e). Pelayanan bimbingan rohani.
Selain itu korban KDRT juga berhak untuk mendapatkan pelayanan demi
pemulihan korban dari, tenaga kesehatan, pekerja sosial, relawan
pendamping dan/atau pembimbing rohani. (vide, pasal 10 UU No.23 tahun
2004 tentang PKDRT).
Dalam UU PKDRT Pemerintah mempunyai
kewajiban, yaitu : a).Merumuskan kebijakan penghapusan KDRT ; b).
Menyelenggarakan komunikasi, informasi dan edukasi tentang KDRT ; c).
Menyelenggarakan sosialisasi dan advokasi tentang KDRT ; dan d).
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sensitif jender, dan isu KDRT
serta menetapkan standard dan akreditasi pelayanan yang sensitif jender.
UU
No.23 tahun 2004 juga mengatur kewajiban masyarakat dalam PKDRT, dimana
bagi setiap orang yang mendengar, melihat, atau mengetahui terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) wajib melakukan upaya : a) mencegah
KDRT ; b) Memberikan perlindungan kepada korban ; c).Memberikan
pertolongan darurat ; dan d). Mengajukan proses pengajuan permohonan
penetapan perlindungan ; (vide pasal 15 UU PKDRT). Namun untuk kejahatan
kekerasan psikis dan fisik ringan serta kekerasan seksual yang terjadi
di dalam relasi antar suami-isteri, maka yang berlaku adalah delik
aduan. Maksudnya adalah korban sendiri yang melaporkan KDRT yang
dialaminya kepada pihak kepolisian. ( vide, pasal 26 ayat 1 UU 23 tahun
2004 tentang PKDRT).
Namun korban dapat memberikan kuasa kepada
keluarga atau Advokat/Pengacara untuk melaporkan KDRT ke kepolisian
(vide, pasal 26 ayat 2). Jika yang menjadi korban adalah seorang anak,
laporan dapat dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh atau anak yang
bersangkutan (vide, pasal 27). Adapun mengenai sanksi pidana dalam
pelanggaran UU No.23 tahun 2004 tentang PKDRT diatur dalam Bab VIII
mulai dari pasal 44 s/d pasal 53. Khusus untuk kekerasan KDRT di bidang
seksual, berlaku pidana minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun
penjara atau 20 tahun penjara atau denda antara 12 juta s/d 300 juta
rupiah atau antara 25 juta s/d 500 juta rupiah. ( vide pasal 47 dan 48
UU PKDRT).
Dan perlu diketahui juga, bahwa pada umumnya UU No.23
tahun 2004 tentang PKDRT, bukan hanya melulu ditujukan kepada seorang
suami, tapi juga juga bisa ditujukan kepada seorang isteri yang
melakukan kekerasan terhadap suaminya, anak-anaknya, keluarganya atau
pembantunya yang menetap tinggal dalam satu rumah tangga tersebut
Tradisi Kebudayaan Wayang (Manusia dan Tanggung Jawab)
Senin, 19 Maret 2012
Seni wayang adalah seni pertunjukkan asli dari Indonesia yang berkembang pesat dipulau jawa dan bali. menurut salah satu sumber dari wikipedia bahwa UNESCO,
lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003
menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari
Indonesia. sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia. Banyak negara
memiliki pertunjukkan boneka. Namun, pertunjukkan bayangan boneka
(Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikkan tersendiri, yang
merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Dan untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 2003.
Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu
menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukkan dibawa masuk
oleh pedagang India. Namun demikian, kejeniusan local, kebudayaan yang
ada sebelum masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukkan
yang masuk memberi warna tersendiri pada seni pertunjukkan di
Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang
pertunjukkan wayang berasal dari Prasasti Balitung di Abad ke 4 yang
berbunyi “si Galigi mawayang”
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan
yang sudah ada, seni pertunjukkan ini menjadi media efektif menyebarkan
agama Hindu, dimana pertunjukkan wayang menggunakan cerita Ramayana dan
Mahabharata.
Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukkan yang
menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah
boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana saat pertunjukkan
yang ditonton hanyalah bayangannya saja, yang sekarang kita kenal
sebagai wayang kulit.
Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.
Pun ketika misionaris Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto SJ
pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik mengembangkan
Wayang Wahyu, yang sumber cerita berasal dari Alkitab.
Tapi mirisnya pada saat sekarang ini wayang sangat jarang sekali bisa kita jumpai dikota-kota besar, karena adanya budaya-budaya yang masuk dan mulai menutup perlahan demi perlahan seni wayang ini. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia wajib untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan ini, karena ini merupakan salah satu warisan yang kita miliki dari nenek moyang.
Wayang juga memiliki jenis-jenisnya , seperti :
- Wayang Purwa
- Wayang Madya
- Wayang Gedog
- Wayang Dupara
- Wayang Wahyu
- Wayang Suluh
- Wayang Kancil
- Wayang Calonarang
- Wayang Krucil
- Wayang Ajen
- Wayang Sasak
- Wayang Sadat
- Wayang Parwa
Dengan banyaknya Tradisi kebudayaan wayang yang berada di Indonesia, kita pun sebagai Warga negara indonesia harus mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan semua ini, karena hal ini merupakan peninggalan kebudayaan dari nenek moyang kita.
Seni Tembok (Manusia dan Keindahan)
Di era sekarang ini sudah banyak sekali beredar gambar/ seni tembok yang berada negara bagian. Sebenarnya menurut saya seni tembok / graffity adalah suatu seni yang mengekpresikan jati diri seseorang melalui seni tersebut. Perkembangannya telah dimulai pada tahun 70an di benua Eropa. Pada awalnya graffity digunakan sebagai identitas geng dan kelompok-kelompok tertentu. Graffity dijadikan geng sebagai cara untuk menguasai suatu daerah. Dalam waktu itu tentu saja graffity dapat digunakan sebagai "Simbol", "Pesan", "Daerah Kekuasaan", akan tetapi pada saat sekarang ini graffity sudah sering kali dijadikan ajang perlombaan. Yang dimana pada perlombaan itu dapat mencari bakat seni seseorang yang kurang tersalurkan atau diperhatikan oleh masyarakat. Sebenarnya grafity adalah seni tembok yang unik apabila bisa disalurkan ditempat yang khusus untuk itu, akan tetapi seni graffity ini juga bisa merusak pemandangan orang karena untuk membuat graffity diperlukan tembok dari berukuran kecil sampai besar yang ada disembarang tempat. Oleh karena itu, menurut saya, kemampuan/bakat seseorang yang mampu melukis graffity harus disalurkan ditempat yang layak agar seni tersebut dapat menjadi maksimal.
Sejarah seni Grafiti sendiri sudah ada sejak
jaman purba, mesir kuno hingga jaman Romawi. Dan dijaman modern ini
graffity digunakan untuk beberapa tujuan. Namun dari segala tujuan yang
ada grafiti memang layak untuk diperhatikan selama hal itu tidak
dilakukan dengan sembarangan dan merusak wajah kota. Para seniman
grafiti saat ini tidak hanya berekspresi pada tembok semata, namun
sudah merambah pada sebuah objek yang lebih kecil lagi seperti wall
climbing, papan skate board hingga pada bak sebuah truk. Hal inilah
yang dikatakan bahwa grafiti memang sudah sangat berkembang dengan
baik. Apresiasi masyarakat dengan memberi tempat pada objek-objek yang
ingin diberi sentuhan graffity saat ini sudah banyak dilakukan. Sebuah
Wall climbing menjadi terlihat sangat menarik dengan hiasan grafiti 3D
atau bentuk tribal.
Para perusahaan yang baru saja mengeluarkan
sebuah produk juga menggunakan jasa para seniman grafiti utuk
mempopulerkan produknya lewat lukisan seni karya
grafiti dibeberapa titik kota yang strategis. Bahkan disebuah kawasan
di Surabaya, grafiti bisa kita lihat di jembatan layang atau tembok
bangunan yang menjulang tinggi. Kualitas dari grafiti di indonesia juga
meningkat dengan pesat. Dari grafitty yang hanya sekedar hitam putih,
kini sudah berkembang ke sebuah detail yang sangat menarik dengan corak
warna yang sempurna. Semoga grafiti tidak lagi dicap sebagai perusak
wajah kota dengan sebuah pembuktian bahwa corat-coret tembok mereka bisa
menghadirkan sebuah lukisan yang sangat menarik untuk kita semua.